Tampilkan postingan dengan label GSM=Gerakan Sumatera Membangun. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label GSM=Gerakan Sumatera Membangun. Tampilkan semua postingan

Minggu, 24 Agustus 2014

Istri Perdana Menteri Malaysia Pulang Kampung ke Sumatera Barat Indonesia

  • Istri PM Malaysia Pulang Kampung ke Sumatera Barat  Lihat FotoIstri PM Malaysia Pulang Kampung ke Sumatera Barat  
TEMPO.CO, Padang -  

Istri Perdana Menteri Malaysia Najib Razak, Datin Seri Rosmah binti Mansor, akan mengunjungi Sumatera Barat pada Senin, 25 Agustus 2014. Kunjungan resmi Rosmah Mansor ini akan berlangsung hingga Rabu, 27 Agustus 2014. 

Konsulat Jenderal Malaysia untuk Sumatera di Medan, Ahmad Rozian Abdul Ghani, mengatakan Rosmah Mansor akan menghadiri upaca adat di Istano Basa Pagaruyung di Kabupaten Tanah Datar.  Istri Najib Razak ini akan diberi gelar Darjah Kebesaran Kerabat yang Dipertuan Gadih Minang. "Ibu Rosmah merupakan keturunan Minangkabau. Kedua orang tuanya berasal dari Sarilamak, Kabupaten Limapuluh Kota," ujarnya, Sabtu, 23 Agustus 2014. 

Ibu Negara Malaysia ini juga akan menghadiri Islamic Fashion Festival yang berlangsung di Padang. Kegiatan tahunan ini akan dihadiri perancang busana dari beberapa negara, khususnya dari Indonesia dan Malaysia. Kata Ahmad, Rosmah juga akan melihat kerajinan-kerajinan asal Sumatera Barat di Craft Centre. "Ada beberapa pusat tenunan di Padang yang akan dikunjungi," ujarnya, 

Menurut Ahmad, Rosmah juga akan meresmikan jaringan perdagangan usaha wanita Indonesia-Malaysia. Kegiatan ini akan menghadirkan para pengusaha dari dua negara tetangga. Kemudian, Rosmah akan berkunjung ke Panti Tuna Grahita untuk memberi santunan dan bersilaturahmi.

Istri Gubernur Sumatera Barat Nelvi Irwan Prayitno mengatakan istri Perdana Menteri Malaysia ini akan pulang kampung ke Sumatera Barat. Sebab, ibu Rosmah berasal dari Minangkabau. "Ini untuk mempererat hubungan kedua negara ini. Nanti Ibu Rosmah juga akan melihat kerajinan tangan di Minangkabau Village Centre," ujarnya.
(sumber trmpo.com) ANDRI EL FARUQI

Sabtu, 13 Juli 2013

BANDARA KNIA MEDAN TARAP INTERNASIONAL


9 Tahun Menanti, Akhirnya KNIA Terwujud


erry
WAGUBSU HT Erry Nuradi, Dirut Angkasa Pura II Tri S Sunoko (kiri) dan  Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan RI Herry Bhakti (tengah) berbicara dalam diskusi public “Kesiapan Publik Pindah Bandara” di Kualanamu International Airport, Rabu (10/7). (Repro/WSP/Surya Efendi )
* Atasi Macat Medan, Kemenhub Bangun Jalan Layang
DELISERDANG ( Berita ): Setelah 19 tahun menanti, akhirnya warga Sumatera Utara dapat menikmati bandara baru Kualanamu International Airport (KNIA), kata Wagubsu HT. Erry Nuradi saat diskusi “Kesiapan Publik Pindah Bandara di Bandara Internasional”,Kualanamu, Rabu (10/7) sore.
“Bandara ini adalah kebanggaan warga Sumut,” kata Wagub mengisahkan keinginan memindahkan dari Bandara Polonia sudah cukup lama. Namun, proses pembangunan bandara baru itu juga cukup lama. Pembebasan lahan dimulai tahun 1994, tuntas 12 tahun kemudian yaitu 2006. Inilah penyebab lamanya proses pembangunan KNIA yang akan diuji coba penggunaan (soft opening) pada 25 Juli 2013.
Bandara Polonia memiliki perencanaan awal kapasitas 900.000 penumpang per tahun, namun sekarang meningkat hampir 8 jutaan orang per tahun. Itu artinya Polonia sudah tidak layak menjadi bandara internasional.
Sementara, KNIA memil-ki kapasitas 8 sampai 10 juta penumpang pertahun, sehingga bisa menjadi jawaban atas membludaknya penumpang pesawat. Sampai tahun 2015, ditargetkan menjadi 15 juta penumpang dan akan ditambah menjadu dua landasan pacu (runway).
Untuk mengatasi kemacatan Kota Medan akibat Stasiun Kereta Api, Kemenhub mengantisipasinya dengan menyetujui membangun jembatan layang bagi jalur KA ke KNIA Deliserdang sepanjang 8 kilometer dengan perioritas pada lintasan perpotongan jalan macat arus lalulintas.
“Perintah segera diprogramkan,” kata Dirjen Perhu-bungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Harry Bakti Gumay menjawab peserta diskusi yang berlangsung di ruang tunggu keberangkatan domestik KNIA.
Menurut Herry, Kemenhub telah menerima masukan dari berbagai pihak soal kemungkinan meningkatnya kemacatan arus lalu lintas di Kota Medan pasca operasional kereta api (KA) menuju KNIA pergi pulang 30 kali sehari.
Alasan itu, Kemenhub menyetujui membangun jembatan layang yang akan digunakan khusus untuk KA menu-ju bandara.Berdasarkan rapat di Ke-menhub tersebut, jalan layang dibangun di Kota Medan untuk menghindari kemacatan arus lalu lintas dalam kota.
“Setelah melewati kota,akan turun (ke jalur biasa) atau luar kota,” katanya. Wagubsu HT Erry Nuradi mengapresiasi keputusan Kemenhub membangun jalan layang untuk jalur KA menuju KNIA.
Memang, kata Erry, cukup banyak kekhawatiran masyarakat terkait kemacatan arus lalu lintas yang meningkat dengan dioperasionalkannya KA menuju bandara baru. Pelintasan KA dari Stasiun Medan hingga KNIA mencapai 30 titik perlintasan pergi pulang.
Sedangkan pengamat dari USU Prof. Ningrum Sirait memaparkan mindset mayoritas masyarakat Sumut cepat mengambil penilaian yang negative. Begitupun soal kepindahan KNIA, mau tidak mau, sesuai jadwal 25 Juli,masyarakat harus siap dengan berbagai kekurangan.
Direktur Utama PT AP II,Tri S. Sunoko pada kesempatan itu kembali memastikan 25 Juli dilakukan soft operational KNIA meski belum 100 persen fasilitas pendukungnya selesai.“ Pasti ada kekurangan,tetapi tetap kita operasikan dan rampungkan,” kata Tri.
Hub ASEAN KNIA
diyakini bakal menjadi bandara pengumpul (hub) airline yang menghubungkan negara-negara di Asia Selatan dan Asia Tenggara, demikian Sekjen Asosiasi Perusahaan Angkutan Udara Nasional Indonesia (Indonesia National Air Carrier Association/Inaca) H.T.Burhanuddin.
Menurutnya,maskapaidari negara-negara seperti India dan Bangladesh bakalan masuk ke KNIA sebelum meneruskan perjalanan ke negara-negara ASEAN.“Ke depannya potensi KNIA jadi hub internasional sangat besar terutama untuk maskapai-maskapai yang terbang ke India,” kata HT Burhanuddin, abang kandung mantan Gubsu HT Rizal Nurdin (alm) dan Wagubsu HT.Erry Nuradi, kemarin.
Menurutnya, masyarakat Sumut harus siap menerima kedatangan warga asing dari Asia Selatan bila telah menjadi hub.Diperkirakan banyak orang-orang dari negara-negara itu datang ke Sumatera Utara untuk berbisnis atau berwisata. “Di Indonesia ada dua maskapai yang segera terbang ke India.
Ini menjadi pertanda baik bagi perkembangan KNIA,” ujarnya sembari menambahkan KNIA berada diKab. Deliserdang di atas tanah seluas 1.365 hektare dengan luas terminal 115 hektare. Dalam diskusi itu, AP II menghadirkan moderator Agus Pambagio
.Acara dihadiri GM AP-II Bandara Polonia Medan H.T Said Ridwan, Direktur Operasional AP-II pusat Endang Sumiarsa, Kadis Perhubungan Sumut Anthony Siahaan, Otoritas Bandara (Otban) Wilayah II H.Abdul Hani, pengamat kebijakan publik, tokoh akademisi, tokoh masyarakat dan tokoh agama.//sumber Harian Berita Sore// (WSP/m16/m32)

Jumat, 28 Juni 2013

BANDARA KUALANAMU INTERNASIONAL AIRPORT MEDAN


Medan-"kba.ajiinws"

Soft Opening KNIA Tetap 25 Juli

GUBSU Gatot Pujo Nugroho didampingi Kadishub Sumut Anthony Siahaan tinjau persiapan Bandara Kualanamu, Selasa (25/6). ( Repro/WSP/Rizaldi Anwar ) KUALANAMU, Deliserdang ( Berita ) : Gubsu HGatot Pudjo Nugroho menyatakan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara siap dengan soft opening (dimulainya bisnis dengan keterbatasan kapasitas) Bandara Kualanamu International Airport (KNIA)25 Juli mendatang. “Meski masih dalam kondisi tambal [...]
//sumber harian berita sore//

Jumat, 21 Juni 2013

Kebakaran Hutan Riau Semakin Parah



Kebakaran Hutan Renggut Korban Jiwa

Riau-"kantor berita ajiinews "/kba/


Kebakaran Hutan Renggut Korban Jiwa
Kebakaran lahan di Provinsi Riau sudah mencapai perumahan warga. Foto: Riau Pos

BENGKALIS (RP) - Karhutla di Provinsi Riau sudah merambah ke pemukiman penduduk hingga memakan korban jiwa. Seorang perempuan warga Mandau, Bengkalis yang diketahui bermarga Purba, meninggal dikepung asap saat meninjau kebun miliknya di Simpang Pemburu, Desa Rantau Bais, Rokan Hilir. Nyawanya tidak tertolong lagi sebab kehabisan oksigen.

Selain itu, satu rumah di Desa Sering, Kecamatan Pelalawan, Pelalawan habis dilalap api yang berasal dari kebakaran lahan.

Korban yang meninggal dunia saat dikepung asap diketahui beralamat di Jalan Simpang Kulim, Km 16 Mandau. Dia bepergian meninjau kebun bersama suaminya yang diketahui selamat dari kepungan asap kebakaran lahan. Korban ditemukan oleh anaknya,  Selasa (18/6) dan jenazah sudah diurus keluarga.

‘’Diperkirakan lemas, dan isteri korban memang mengidap penyakit asma. Begitu terjebak dalam kepungan asap, keduanya melompat ke dalam kanal di wilayah kebun di Simpang Pemburu itu. Sang isteri langsung meninggal di dalam kanal. Sementara yang suami kabarnya masih dirawat,’’ ujar Camat Tanah Putih, Suryadi dihubungi Riau Pos, Kamis (20/6).

Kebakaran hutan dan lahan di Kecamatan Tanah Putih, sebut Suryadi, telah memaksa mengevakuasi sebanyak 30 kepala keluarga (KK). Selain itu, jumlah bangunan rumah atau pondok yang rusak atau terbakar karena letaknya dekat dengan tempat terbakar sudah mencapai 17 unit. Sementara luas areal yang terbakar diperkirakan mencapai 10.000 hektare.

‘’Kita perkirakan 10.000 hektare lahan terbakar, yang tersebar dari beberapa kepenghuluan (desa,red),’’ kata Suryadi.

Sementara itu, satu unit rumah milik warga di Desa Sering, Kecamatan Pelalawan, Pelalawan dikabarkan hangus terbakar. Kebakaran berasal dari api yang membakar lahan di sekitar rumah tersebut terjadi Rabu (19/6) sekitar pukul 17.00 WIB. Sekitar 3 hektare lahan sekitar yang terbakar.

Kepastian rumah terbakar sebab Karhutla tersebut disampaikan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pelalawan Raja Alkaf melalui Kasi Pemadam Kebakaran BPBK Pelalawan Nur Asril SH kepada Riau Pos, Kamis (20/6). Menurutnya, pemicu kebakaran rumah layak huni tersebut akibat meningginya kebakaran Karhutla di desa tersebut. ‘’Pemicunya diduga akibat tingginya kabakaran dan titik api di desa tersebut,’’ terang Asril.

Di Rokan Hulu Kepala BPBD Rohul Aceng Herdiana menyebutkan, ratusan hektare lahan yang terbakar masih hidup apinya yaitu di Kecamatan Bonai Darussalam dan Rambah Samo.

Menghadapi kabut asap ini, dua Deputi Kementerian LH menggelar rapat koordinasi di Pekanbaru, Kamis (20/6). Salah satunya menggelar pertemuan tertutup dengan Kapolda Riau dan Kejati Riau.

Terkait penegakan hukum, dua deputi Kemen LH yang hadir kemarin adalah Deputi III Bidang Pengendalian Kerusakan Lingkungan dan Perubahan Iklim Ir Arief Yuwono dan Deputi V Bidang Penataan Hukum Lingkungan Drs Sudariyono. Disepakati bersama Polda dan Kejati kepada pembakar hutan dan lahan yang diketahui sengaja ditindak tegas.(amy/*2//sumber:riau pos.com//

Minggu, 16 Juni 2013

MAHASISWA TOLAK JENAIKAN BBM 17 JUNI 2013



Mahasiswa Kampar Demo Tolak Kenaikan BBM

 
Riau-Bangkinag :"kba.ajiinews"


Akasi penolakan terhadap rencana kenaikan BBM juga terjadi di Kampar.

Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam BEM se-Riau Korwil IV (Kampar dan Rohul) melakukan aksi penolakan kenaikan harga BBM dengan mengadakan unjuk rasa di depan Balai Bupati.

Dalam orasinya, koordinator aksi Anwar menyampaikan, kebijakan pemerintah untuk menaikkan harga BBM adalah kebijakan yang salah dan menyengsarakan rakyat.

Karena dari kebijakan ini tidak hanya menaikkan harga BBM saja, namun juga menaikkan harga bahan pokok dan biaya lainnya.

‘’Efek inilah sepertinya yang tidak dipikirkan pemerintah, apalagi dengan kondisi masyarakat yang miskin saat ini,’’ ujarnya.

Menurutnya, kenaikan BBM dan harga bahan pokok barangkali tidak akan dirasakan oleh masyarakat yang kaya, namun akan sangat dirasakan oleh masyarakat kecil, seperti buruh, nelayan, petani dan pegawai rendahan yang merupakan mayoritas masyarakat Kampar bahkan masyarakat Indonesia.

‘’Saat ini saja kenaikan BBM yang baru sebatas pengumuman namun harga di pasar sudah melonjak,’’ ujarnya.

Untuk itu, Kampar menurutnya menolak kenaikan BBM, bukti penolakan ini juga disampaikan dalam bentuk tanda tangan di atas selembar kain putih yang ditaanda tangani 5.000 masyarakat Kampar, usai orasi para pendemo ini menuju kantor TIKI Bangkinang untuk mengirimkan pernyataan penolakan dan kain tersebut ke presiden SBY.

Aksi demo ini sendiri mendapat pengawalan Satpol PP Kampar dan aparat kepolisian.//sumber :riau pos,co//(rdh)

NEALAYAN RIAU TERIMA 75 PERAHU SAMPAN DARI BUPATI KAMPAR


Nelayan Tiga Desa Terima 75 Sampan

 
Riau-Bangkinag-"kba.ajiinews"

Pemerintah Kabupaten Kampar melalui Dinas Perikanan Kampar memberikan bantuan 75 sampan kepada sejumlah nelayan yang ada di tiga desa di Kabupaten Kampar.

Tiga dari 75 sampan yang masing-masing berkapasitas dua orang itu, langsung diserahkan secara simbolis oleh Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Kampar Eva Yuliana, kepada tiga orang nelayan di komplek Pasar Desa Koto Tuo Kecamatan XIII Koto Kampar, Jumat (14/6) sore,

‘’Manfaatkanlah sampan ini sebaik mungkin untuk penghidupan yang lebih baik. Kepada pemerintah, saya berharap bantuan semacam ini tidak terputus, untuk tahap selanjutnya berikanlah bantuan yang sama tentunya kepada orang yang berbeda agar ada pemerataan,’’ pinta Eva saat menyerahkan dayung sampan, serta perlengkapan jaring yang kemudian diserahkan Eva, melengkapi pemberian sampan.

Kedepannya apa saja yang dirasa perlu oleh masyarakat khususnya untuk peningkatan perekonomian, menurut Eva dipersilahkan untuk mengajukan proposal agar dimasukkan di APBD Perubahan maupun APBD murni 2014.

‘’Karena dana APBD tersebut merupakan uang rakyat dan akan dikembalikan kepada kepentingan rakyat,’’ tambah Eva.  

Sementara itu, Kabid Sumber Daya Perikanan dan Kelembagaan  Dinas Perikanan Kabupaten Kampar Zulfahmi MSi merinci, 75 sampan bukan hanya untuk warga Desa Koto Tuo, namun untuk nelayan yang ada di tiga desa, yakni warga Desa Muara Takus 20 unit, Pongkai Istiqomah 35 unit dan Desa Koto Tuo 20 unit.

‘’Satu kelompok kebagian 4 sampan. Satu sampan dipakai oleh dua orang,’’ katanya.

Kebanyakan orang sudah tahu kalau mayoritas warga di tiga desa tadi adalah nelayan penangkap ikan di danau PLTA Koto Panjang. Mukhlis, warga Desa Koto Tuo yang mendapatkan bantuan mengaku sejak lama sudah menjadi nelayan.

Setiap bulannya, Mukhlis mengaku menghasilkan ikan basah sebanyak 20 kilogram. Ikan kering, antara 40 sampai 50 kilogram. Jenis ikan itu macam-macam berupa baung, toman, motan, barau, tabingalan dan kopiek.

‘’Rata-rata ikan itu saya jual antara Rp10 ribu hingga Rp35 ribu per kilogram. Kalau ikan kering bisalah terjual sekitar Rp20 ribu hingga Rp30 ribu per kilogram. Toke yang dating mengambil,’’ katanya.

Dari hasil sebulan itu, Mukhlis mengaku bisa mengantongi duit bersih Rp1,5 juta per bulan. ‘’Duit itu tidak cukup. Sebab anak saya sudah akan kuliah dua orang. Untuk saja masih ada hasil karet dari ladang seluas dua hektare,’’ ujarnya.

Sebenarnya kata Mukhlis, danau PLTA Koto Panjang masih sangat menjajikan untuk penghidupan. Itu juga kalau peralatan tangkap nelayan lengkap. Dari sampan, pukat, jebakan, pancing, musti ada.

‘’Makanya, andailah bisa, pemerintah mau membikin koperasi khusus nelayan di sini. Supaya kami bisa lebih maju,’’ Mukhlis berharap//sumber.riau  pos.co//.(adv/

INFLASI PASCA KENAIKAN BBM 17 JUNI 2013


Pemerintah Harus Mampu Kendali Inflasi Pasca Kenaikan BBM

Artikel dimuat pada: 15 Jun 2013, 00:19:00 WIB
Medan, (Analisa). Pemerintah dalam hal ini Bank Indonesia harus mampu mengendalikan tekanan inflasi tinggi pasca kenaikan bahan bakar minyak (BBM) termasuk dalam bulan suci Ramadhan 1434 H.
Rencana pemerintah menaikkan harga BBM hanya menanti ketukan palu, maka harga barang pun terutama  bahan kebutuhan pokok  langsungmelonjak.

“Justru itu pemerintah diminta harus mampu menekan angka inflasi tinggi pasca kenaikan harga BBM   dan memasuki bulan suci Ramadhan”, kata pengamat ekonomi Vincent Wijaya menjawab Analisa di Medan, Jumat (14/6).

Dia memprediksikan tingkat inflasi pasca kenaikan harga BBM mencapai 7-8%, seiring  melonjak harga bahan kebutuhan pokok dan transportasi.

“Pemerintah tak cuma menjamin ketersediaan dan stabilitas harga pangan. Tapi juga bisa menjamin kelancaran distribusi bahan kebutuhan pokok tersebut hingga ke pelosok daerah”,  ujar Vincent.

Praktisi bisnis ini mengatakan pemerintah memang menghadapi tantangan berat dalam mengendalikan angka inflasi tinggi. Soalnya penyesuaian harga BBM bersamaan pula menjelang bulan puasa.

“Biasanya setiap menjelang  puasa, harga barang merangkak naik karena permintaan meningkat. Sehingga tahun ini masyarakat dua kali terbebani kenaikan harga bahan kebutuhan pokok. Ya, terpaksa ikat pinggang”, ucap Vincent.

Jika pemerintah pusat dan daerah katanya tidak siap menekan angka inflasi, jelas pendapatan masyarakat akan habis terkuras.

“Itu sebabnya ketersediaan pangan, kelancaran distribusi dan stabilitas harga jangan sampai lepas kendali pula”, kata Vincent seraya menambahkan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dituntut bekerja lebih keras.

BI Rate

Menyinggung tentang kenaikan BI Rate dari 5,75 % menjadi 6 %, Vincent mengatakan BI terpaksa menaikan suku bunga acuan untuk  menekan inflasi  tidak terlalu tinggi. Sekaligus mengendalikan kurs rupiah tidak terlalu jauh terperosok dari dollar AS.

Menaikkan BI Rate  sebesar 25 basis poin itu juga tidak terlepas untuk mengantisipasi keluarnya uang panas atau hot money di bursa saham. 

“Tapi ini belum tentu bisa mencegah  capital outflow. Soalnya sangat tergantung dari iklim investasi itu sendiri”, kata Vincent // sumber harian analisa //. (bay)