BENGKALIS (RP) - Karhutla di Provinsi Riau sudah merambah ke pemukiman penduduk hingga memakan korban jiwa. Seorang perempuan warga Mandau, Bengkalis yang diketahui bermarga Purba, meninggal dikepung asap saat meninjau kebun miliknya di Simpang Pemburu, Desa Rantau Bais, Rokan Hilir. Nyawanya tidak tertolong lagi sebab kehabisan oksigen.
Selain itu, satu rumah di Desa Sering, Kecamatan Pelalawan, Pelalawan habis dilalap api yang berasal dari kebakaran lahan.
Korban yang meninggal dunia saat dikepung asap diketahui beralamat di Jalan Simpang Kulim, Km 16 Mandau. Dia bepergian meninjau kebun bersama suaminya yang diketahui selamat dari kepungan asap kebakaran lahan. Korban ditemukan oleh anaknya, Selasa (18/6) dan jenazah sudah diurus keluarga.
‘’Diperkirakan lemas, dan isteri korban memang mengidap penyakit asma. Begitu terjebak dalam kepungan asap, keduanya melompat ke dalam kanal di wilayah kebun di Simpang Pemburu itu. Sang isteri langsung meninggal di dalam kanal. Sementara yang suami kabarnya masih dirawat,’’ ujar Camat Tanah Putih, Suryadi dihubungi Riau Pos, Kamis (20/6).
Kebakaran hutan dan lahan di Kecamatan Tanah Putih, sebut Suryadi, telah memaksa mengevakuasi sebanyak 30 kepala keluarga (KK). Selain itu, jumlah bangunan rumah atau pondok yang rusak atau terbakar karena letaknya dekat dengan tempat terbakar sudah mencapai 17 unit. Sementara luas areal yang terbakar diperkirakan mencapai 10.000 hektare.
‘’Kita perkirakan 10.000 hektare lahan terbakar, yang tersebar dari beberapa kepenghuluan (desa,red),’’ kata Suryadi.
Sementara itu, satu unit rumah milik warga di Desa Sering, Kecamatan Pelalawan, Pelalawan dikabarkan hangus terbakar. Kebakaran berasal dari api yang membakar lahan di sekitar rumah tersebut terjadi Rabu (19/6) sekitar pukul 17.00 WIB. Sekitar 3 hektare lahan sekitar yang terbakar.
Kepastian rumah terbakar sebab Karhutla tersebut disampaikan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pelalawan Raja Alkaf melalui Kasi Pemadam Kebakaran BPBK Pelalawan Nur Asril SH kepada Riau Pos, Kamis (20/6). Menurutnya, pemicu kebakaran rumah layak huni tersebut akibat meningginya kebakaran Karhutla di desa tersebut. ‘’Pemicunya diduga akibat tingginya kabakaran dan titik api di desa tersebut,’’ terang Asril.
Di Rokan Hulu Kepala BPBD Rohul Aceng Herdiana menyebutkan, ratusan hektare lahan yang terbakar masih hidup apinya yaitu di Kecamatan Bonai Darussalam dan Rambah Samo.
Menghadapi kabut asap ini, dua Deputi Kementerian LH menggelar rapat koordinasi di Pekanbaru, Kamis (20/6). Salah satunya menggelar pertemuan tertutup dengan Kapolda Riau dan Kejati Riau.
Terkait penegakan hukum, dua deputi Kemen LH yang hadir kemarin adalah Deputi III Bidang Pengendalian Kerusakan Lingkungan dan Perubahan Iklim Ir Arief Yuwono dan Deputi V Bidang Penataan Hukum Lingkungan Drs Sudariyono. Disepakati bersama Polda dan Kejati kepada pembakar hutan dan lahan yang diketahui sengaja ditindak tegas.(amy/*2//sumber:riau pos.com//
Tidak ada komentar:
Posting Komentar