Minggu, 16 Juni 2013

NEALAYAN RIAU TERIMA 75 PERAHU SAMPAN DARI BUPATI KAMPAR


Nelayan Tiga Desa Terima 75 Sampan

 
Riau-Bangkinag-"kba.ajiinews"

Pemerintah Kabupaten Kampar melalui Dinas Perikanan Kampar memberikan bantuan 75 sampan kepada sejumlah nelayan yang ada di tiga desa di Kabupaten Kampar.

Tiga dari 75 sampan yang masing-masing berkapasitas dua orang itu, langsung diserahkan secara simbolis oleh Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Kampar Eva Yuliana, kepada tiga orang nelayan di komplek Pasar Desa Koto Tuo Kecamatan XIII Koto Kampar, Jumat (14/6) sore,

‘’Manfaatkanlah sampan ini sebaik mungkin untuk penghidupan yang lebih baik. Kepada pemerintah, saya berharap bantuan semacam ini tidak terputus, untuk tahap selanjutnya berikanlah bantuan yang sama tentunya kepada orang yang berbeda agar ada pemerataan,’’ pinta Eva saat menyerahkan dayung sampan, serta perlengkapan jaring yang kemudian diserahkan Eva, melengkapi pemberian sampan.

Kedepannya apa saja yang dirasa perlu oleh masyarakat khususnya untuk peningkatan perekonomian, menurut Eva dipersilahkan untuk mengajukan proposal agar dimasukkan di APBD Perubahan maupun APBD murni 2014.

‘’Karena dana APBD tersebut merupakan uang rakyat dan akan dikembalikan kepada kepentingan rakyat,’’ tambah Eva.  

Sementara itu, Kabid Sumber Daya Perikanan dan Kelembagaan  Dinas Perikanan Kabupaten Kampar Zulfahmi MSi merinci, 75 sampan bukan hanya untuk warga Desa Koto Tuo, namun untuk nelayan yang ada di tiga desa, yakni warga Desa Muara Takus 20 unit, Pongkai Istiqomah 35 unit dan Desa Koto Tuo 20 unit.

‘’Satu kelompok kebagian 4 sampan. Satu sampan dipakai oleh dua orang,’’ katanya.

Kebanyakan orang sudah tahu kalau mayoritas warga di tiga desa tadi adalah nelayan penangkap ikan di danau PLTA Koto Panjang. Mukhlis, warga Desa Koto Tuo yang mendapatkan bantuan mengaku sejak lama sudah menjadi nelayan.

Setiap bulannya, Mukhlis mengaku menghasilkan ikan basah sebanyak 20 kilogram. Ikan kering, antara 40 sampai 50 kilogram. Jenis ikan itu macam-macam berupa baung, toman, motan, barau, tabingalan dan kopiek.

‘’Rata-rata ikan itu saya jual antara Rp10 ribu hingga Rp35 ribu per kilogram. Kalau ikan kering bisalah terjual sekitar Rp20 ribu hingga Rp30 ribu per kilogram. Toke yang dating mengambil,’’ katanya.

Dari hasil sebulan itu, Mukhlis mengaku bisa mengantongi duit bersih Rp1,5 juta per bulan. ‘’Duit itu tidak cukup. Sebab anak saya sudah akan kuliah dua orang. Untuk saja masih ada hasil karet dari ladang seluas dua hektare,’’ ujarnya.

Sebenarnya kata Mukhlis, danau PLTA Koto Panjang masih sangat menjajikan untuk penghidupan. Itu juga kalau peralatan tangkap nelayan lengkap. Dari sampan, pukat, jebakan, pancing, musti ada.

‘’Makanya, andailah bisa, pemerintah mau membikin koperasi khusus nelayan di sini. Supaya kami bisa lebih maju,’’ Mukhlis berharap//sumber.riau  pos.co//.(adv/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar