Nasional
Ketua PWI Jaya Juga Buru 'Gurita Cikeas'
Minggu, 27 Desember 2009 - 16:16 wib
Lira Astria - Okezone
JAKARTA - Sesuatu yang kontroversi selalu akan menarik perhatian. Begitulah alasan saat ini banyak orang yang memburu buku kontroversial "Membongkar Gurita Cikeas" karangan George Junus Aditjondro yang kini hilang dari etalase toko buku.
Diduga kuat, hilangnya buku yang berani mengungkap dugaan korupsi di lingkaran Istana pimpinan Presiden Susilo Bambang Yudoyono (SBY) dikarenakan ada instruksi penarikan.
Salah satu pemburu buku terbitan PT Galang Press, Yogyakarta yang baru pra-launching tersebut adalah Ketua PWI Jaya Kamsul Hasan.
Untuk mendapatkan buku yang membuat SBY gerah ini Kamsul harus menyambangi sejumlah toko buku termasuk Gunung Agung di Jalan Kwitang 6 dan 38 Jakarta. Sayangnya, buku yang dimaksud tidak ditemukan lagi.
"Iya ramai kabarnya tentang buku itu. Tapi saya juga mencari di Kwitang 6 dan 38 juga tak ada," ungkapnya kepada okezone di Toko Buku Gunung Agung, Jakarta, Minggu (27/12/2009).
Dia mengatakan, dari informasi ada rencana peluncuran buku "Membongkar Gurita Cikeas" secara resmi pada Rabu 30 Desember 2009 sekira pukul 12.00 WIB di Doekoen Cafe.
Selain penasaran akan isi buku buah karya peneliti independen itu, kata Kamsul, adalah adanya dukungan peluncuran yang digalang di dunia maya. Salah satunya di jejaring sosial Facebook.
Memang keberadaan buku yang baru pra-launching ini menjadi kontroversi, sebab berani mengungkap keterlibatan kelompok Cikeas. Aditjondro dari hasil penelitiannya menyebutkan, ada indikasi keterlibatan SBY dan keluarganya dalam kasus Bank Century.
Sementara itu Presiden menyatakan prihatin atas terbitnya buku yang isinya menuding sejumlah yayasan milik keluarga Cikeas sebagai pengumpul dana bagi kegiatan kampanye SBY pada Pilpres lalu.
Juru Bicara Presiden SBY Julian Aldrin Pasha mengatakan, dalam buku tersebut terdapat fakta yang tidak akurat. Namun pihak SBY belum menentukan langkah hukum terkait peredaran buku "Membongkar Gurita Cikeas: Di Balik Skandal Bank Century".
George Junus Aditjondro selama ini dikenal sebagai penulis kontroversi yang mengungkap skandal korupsi di lingkaran kepresidenan. Pada tahun 2006, dia menulis buku "Reproduksi Oligarki Berkaki Tiga: Istana, Tangsi dan Partai Penguasa", sehingga sempat dicekal oleh rezim Soeharto kala itu.
Pria brewokan berkacamata ini pernah menulis buku berjudul "Guru Kencing Berdiri Murid Kencing Berlari" yang mengkritik praktik korupsi zaman Soeharto dan Habibie.(ram)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar