Pegawai Negeri
Penerima Gratifikasi Pidana Penjara Jalan Lingkungan Rusak
Pekerjaan jalan lingkungan Didi
Supriyadi.
Indramayu -kba
Kinerja tim satgas saber pungli Kabuapten Indramayu
84 personil terdiri dari Polri 50 orang,Kejaksaan Indrmayu 15 orang ,Pemkab
Indramayu 16 orang mPom TNI 2 orang dan Akademika 1 orang,terbentuk bulan
November 2016. Selama delapan bulan hasil kinerja tim saber pungli
dipertanyakan,tidak ada yang hasil diseret tim saber pungli.
Sedangkan pelaku oknum
pejabat pada Dinas PU PR operasi tangkap tangan ( OTT) hanya kelas teri pelaku
tagihan restribusi pasar bangkir kelas kakap diabaikan ini adalah patut
dipertayakan atas kinerja saber pungli
padahal anggaran saber pungli beban APBD Indramayu.Sedangkan Dinas PU PR rentan
terhadap aliran dana gratifikasi dan pungutan liar terhadap pemenang paket
lelang prroyek dinas tersebut.
Terkait
tentang pelaksanaan Unit Lelang Pengadaan LPSE Pemkab Indramayu yang sudah
terlaksana tahun anggaran 2017 menjadi sorotan penyedia jasamterlihat hasil
kinerja pantia lelang yang ditunjuk untuk mengmankan paket pekerjaan pada dinas
teknis terutama Dinas PU PR Kab Indramayu sejumlah temuan terindikasi unsur
permainan Keala Dinas mengatur panitia lelang.Karena hasil akhir kinerja ketua
panitia lelang dan anggotang melalui LPSE Indramayu bernuansa indikasi
persekongkolan guna menetapkan calon pemenang lelang pada setiap pekerjaan.
Hal
tersebut diungkapkan oleh Ketua Aktivitas Jurnalistik Independen Indonesia AJII
,Morassdi di kantornya Jln Sudirman Siapen 1 Kota Indramayu pada kba dan Buana Minggu
dari hasil temuan dan fakta Ketua AJII bongkar Saber Pungli Kepala Dinas PU PR
Indramayu tentang lelang ada unsur dugaan
peyimpangan pihak Kepala Dinas dan KPA aliran dana gratifikasi dari sejumlah
penyedia jasa kontraktor,terbukti hasil calon pemenang lelang cukup signifikan
dri pagu dan HPS setelah ditetapkan calon pemenang hanya penrurun ada yang 0,01
s/d 1 % ini perlu di curigai hasil kinerja tersebut.Padahal sudah diatur dalam
UU No 20 tahun 2001 tentang
pemberantasan tindak pidana korupsi bahwa jenis Pegawai Negeri atau
penyelenggara Negara penerima gratifikasi ancaman pidana penjara deumur hidup
atau paling singkat 4 tahun dan paling lama 20 tahun denda paling sedikit Rp
200 jt paling banyak 1 miliar.
Ditemui
Buana Minggu Didi Supriyadi di rumahnya menjelaskan sudah dilaksanakan
sementara tentang kasus lelang dan pungli dinas pu pr dan kerusakan jalan lingkungan
tidak mau menjelaskan.Berdasarkan narasumber Buana Minggu salah satu kontraktor
di Indramayu kritisi
hasil
pekerjaan pembangunan jalan lingungan Dinas Perumahan dan Pertanahan Kabupaten
Indramayu tahun anggaran 2016 pada saat itu wewenang pengguna anggaran
pekerjaan Kadis Cipta Karya Didi
Supriyadi sebagai pengguna anggaran.
Sekarang memegang jabatan Kepala Dinas
PU-PR Kabupaten Indramayu yang
berkompeten bertanggungjawab dengan jajarannya .Dengan tidak dijawabnya
konfirmasi dari tiem wartawan Buana Minggu padahal tahun anggaran 2016 Dinas Cipta Karya
Kabupaten Indramayu sebagai owner melaksanakan pekerjaan pembangunan jalan
lingkungan pelaksanaannya diserahkan pada pihak ketiga .
Adapun
spesipikasi pekerjaan berdasarkan
konfirmasi kami antara lain luas
hamparan pekerjaan tersebut masing-masing desa antara 800 m2 s/d 900 m2 .Adapun
ketebalan /ketinggian HRS ditetapkan 2 cm dengan pembuktian uji
laboratorium.Berdasarkan informasi yang kami terima bahan-bahan yang digunakan
oleh rekanan berupa HRS dan Shend sheet
. Berdasarkan sumber Buana Minggu ketinggian/ketebalan HRS yang dipakai
tidakmencapai2cm,serta tonase HRS yang dipakai hanya sekitar 20 ton s/d 21 ton
untuk masing-masing lokasi pekerjaan jalan lingkungan .
Dari pantoan tim Wartawan Buana Minggu di beberapa
lokasi pekerjaan pembangunan jalan lingkungan tersebut telah mengalami
kerusakan pada jalan tersebut baru beberapa bulan dibangun dimana ,dimana
dugaan kami untuk sementara ,ini peyebabnya adalah krena ketebalan HRS
terpasang hanya berkisar 1 cm .Namun pihak terkait tetap menerima pekerjaan
seolah-olah telah dilaksanakan sesuai RAB ( 100 % .)
Dengan
berpegang pada uji laboratorium,padahal menurut Undang-Undang Nomor 18 tahu1999
tentang jasa kontruksi menyatakan
Jika
terjadi kegagalan bangunan ataupun kegagalan kontruksi yang dapat
dimintpertanggungjawaban
antara lain adalah penyedia jasa dan penerima jasa .Sedangkan piha
uji tidak
dim,inta pertanggungjawaban hal ini dikarenakan yang di uji laboratorium tida
keseluruhan melainkan hanya beberapa titik pekerjaan .Untuk luas hamparan jalan
800 m2
dengan ketebalan 2 cm HRS maka volume HRS terpasang
seharusnya adalah 800m2 x 0,02 m = 16 M3 HRS.Dari ilmu teklnik sipil untuk 1
m3 HRS beratnya adalah sekitar 2,58799
Ton.Namun dari penjelasan panitia lelang /pejabat pengadaan kepada kami
,perhitungannya adalah 1M3 HRS = 2,6 Ton.Oleh karena itu untuk luas jalan
hamparannya 800 M2 seharusnya HRS yang dipakai adalah : 16 x 2,6 Ton = 41,6 Ton.Berdasarkan
informasi yang kami terima harga 1 Ton HRS dalam RAB/SPK adalah Rp 1.500.000.-
belum termasuk biaya pemasangan jelas sumber Buana Minggu.
Lebih lanjut ditegaskan narasumber Buana Minggu dari
uraian diatas dapat diperkirakan rata-rata terdapat kekuarangan pemakaian HRS
sekitar 21 Ton untuk setiap lokasi pekerjaan pembangunan jalan lingkungan tahun
anggaran 2016.Oleh karena itu seharusnya pekerjaan itu tidak di bayar 100 %
melainkan di potong sebesar 21 Ton dan dipotong juga biaya pemasang kekurangan
21 Ton .
Dengan dibayarnya pekerjaan tersebut 100 % berarti
terjadi perbuatan yang merugikan negara keuangan seperti yang diatur dalam
Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 Yo UU Nomor 20 Tahun 2001 Tentang
Pemberntasan Tindak Pidana Korupsi .adapun pengusutannya pihak Kejaksaan
,sedangkan kepentingan kami sebagai klarifikasi adalah berkaitan dengan konrtrol sosial pemberitaan pada media
cetak dan elektronik.(ras/sihabudin)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar