kba
ajiinews Pegawai Negeri Sipil (PNS) mengalami stres
dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak. Pasalnya, disinyalir para PNS
ditekan oknum tertentu untuk mendukung pasangan calon (paslon) kepala daerah
dan wakil kepala daerah."Biasanya setiap pilkada PNS itu happy tidak
stres. Faktanya baik yang diklarifikasi atau laporan masyarakat, PNS justru
stres. Karena fitrahnya ingin netral, tapi karena ada tekanan oknum tertentu
jadi ikut irama," kata Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Muhammad.
Hal itu dikemukakannya saat Penandatanganan MOU
tentang Netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam Pilkada 2015 antara
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kempan),
Kementerian Dalam Negeri (Kemdagri), Bawaslu, Komisi ASN (KASN) dan Badan
Kepegawaian Negara (BKN), di Gedung Kempan, Jakarta, Jumat (2/10).Menurutnya,
MOU yang ditandatangani tidak dalam rangka memata-matai PNS. "Tapi
membangun komitmen pelaksanaan pilkada yang salah satu catatannya yakni tidak
netralnya PNS," ujarnya.
Dia mengungkapkan, pihaknya sudah menemukan
laporan terkait dugaan keterlibatan PNS, terutama pejabat daerah pada pilkada.
"Karenanya kami harapkan, koordinasi, sinergitas kita untuk apa boleh buat
menindak secara tegas PNS serta pejabat yang tak netral," tegasnya. Turut
hadir dalam penandatangan MOU, Menpan Yuddy Chrisnandi, Mendagri Tjahjo Kumolo,
Ketua KASN Sofyan Effendi dan Kepala BKN Bima Haria Wibisana. [C-6/L-8]-“sumber
harian umum suara pembaruan”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar