Sabtu, 21 Februari 2015

PUPUK BERSUBSIDI AKAN DITANGANI KOPERASI



Mulai 2015, Koperasi Ambil Alih Penyaluran Pupuk Bersubsidi




Medan.kba ajiinews

Penyaluran pupuk bersubsidi mulai tahun ini secara bertahap akan diserahkan ke badan usaha koperasi dan diwacanakan diawali dari  Sumatera Utara  pada Maret 2015.
 
"Penyerahan tugas penyaluran  pupuk ke koperasi itu merupakan desakan dari koperasi di berbagai daerah dan Pemerintah mengabulkannya.Tentunya langkah itu harus berhasil sehingga dinilai perlu dilakukan secara perlahan atau bertahap,"kata Menteri Koperasi dan UKM, AA Gusti Ngurah Puspayoga di Serdang Bedagai (Sergei), Sumut, Jumat.
 
Dia mengatakan itu dalam dialog dengan Bupati Sergei, Soekirman, jajaran DPRD dan para pengurus dan anggota koperasi daerah itu antara lain Koperasi Serba Usaha Muara Baimbai di Desa Sei Nagalawan, Kecamatan Perbaungan.
 
Di desa yang dijadikan objek Wisata Mangrove "Kampoeng Nipah" itu, Menkop dan UKM didaulat menanam manggrove dan pohon cemara.
 
Dia menjelaskan, untuk bisa menyerahkan penyaluran atau tata niaga pupuk bersubsidi itu ke koperasi khususnya Koperasi Unit Desa (KUD),  Kementerian Koperasi. Dan UKM rlebih dahulu membicarakan dengan kementerian terkait seperti Kementerian Perdagangan, Kementerian BUMN dan Pertanian
 
Kementerian Perdagangan sebagai kementerian yang menyangkut tata niaga barang termasuk pupuk, BUMN sebagai yang membawahi
perusahaan pupuk dan Kementerian Pertanian yang mengurusi pertanian dan petani.
 
"Syukur, para kementerian mendukung penyaluran pupuk bisa dilakukan oleh koperasi, karena saya menegaskan usaha koperasi itu selain diyakini mampu, juga koperasi akan mempercepat kesejahteraan rakyat,"katanya.Kesejahteraan yang cepat karena keuntungan koperasi dibagi ke semua anggota.
  
Mengingat pupuk itu merupakan komoditi penting untuk petani dan pertanian, maka untuk tidak menjadi masalah, koperasi yang menanganinya perlu koperasi yang kuat dalam segala hal mulai dari permodalannya, sumber daya manusia, hingga manajemennya.
 
"Karena model itu (penyaluran pupuk oleh koperasi) baru dimulai, maka 'starting point'nya juga harus baik. Kemenkop dan UKM berharap pola itu dimulai pertama kali oleh Sumut,"katanya.I Gusti Ngurah Puspayoga mengaku sudah membicarakan dan meminta Gubernur Sumut H Gatot Pujo Nugroho dan Dinas Koperasi Sumut menjadikan Sumut sebagai percontohan awal penanganan pupuk itu oleh koperasi dan disanggupi.
   
Ketua Dekopin Sergei, Adam Nuh dalam dialog itu mengakui, perlunya dipercayai koperasi sebagai distributor atau agen dan pengecer pupuk bersubsidi.Alasan dia. koperasi khususnya KUD setempat  yang mengetahui  persis petani dan pupuk yang dibutuhkan di desa.

Bupati Sergei, H Soekirman, menyebutkan,  di daerah yang merupakan pemekaran Kabupaten Deliserdang itu, perkembangan koperasi lumayan bagus meski belum maksimal."Tahun ini diharapkan ada penambahan 50 unit koperasi lagi dari 61 koperasi yang selama ini  aktif,"katanya.
  
Penambahan koperasi itu merupakan koperasi yang tumbuh dari kecil seperti dimulai dari arisan, kemudian simpan pinjam dan perkreditan."Pemkab Sergei membutuhkan bantuan Kemenkop untuk meningkaatkan kualitas dan jumlah koperasi,"katanya.Pelatihan dinilai sangat dibutuhkan, karena , dewasa ini, SDM di koperasi Sergei sudah banyak yang tua dan tidak menguasai teknologi komukasi yang semakin canggih.
 
"Sergei menginginkan tetap eksis sebagai daerah yang kuat koperasinya dimana sudah tercermin dari  berhasilnya meraih berbagai penghargaan  antara lain sebagai Kabupaten Koperasi dan Pembina Koperasi,"katanya.Sumber Harian Terbit
(Ris)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar