Sabtu, 14 Juli 2012


Pekerjaan Break Water Tirtamaya Hancur Diduga Sunat  Nilai Kontrak Ratusan Juta Lebih..?






Kabid PJSA BBWSC Cisanggarung Cirebon DR Ir Muhammad  Rizal M.Sc  diduga sunat kontrak ratusan juta lebih,padahal dalam papan proyek jelas jumlah nilainya .(poto: is/ras

Cirebon-Indramayu-"kba.ajiinews"

Terkait pembangunan pemecah gelombang (break Water) pantai Tirtamaya hancur di Kecamatan Juntinyuat Kabupaten Indramayu Jabar .Berdasarkan hasil pemantoan dan  temuan tim redaksi  "kba " di lapangan, terutama beberapa spek pekerjaan  terjadi kerusakan pada titik area pembangunan break water tersebut. Diduga oknum Kepala Kantor Dan Satker BBWS Cimanuk Cisanggarung Cirebon Terlibat  Korupsi dalam pelaksanaan pekerjaan dengan kontraktor do lapangan

.Sehingga  hasil pekerjaan kontraktor juga hancur di lokasi  oknum BBWS Cisanggaraung menutup diri  karena dugaan terjadi aliran dana siluman  dengan  oknum pengusaha.Lebih ironisnya  lagi penjelasan dari Kabid PJSA BBWS Cimanuk Cisanggarung Cirebon DR Ir Muhammad  Rizal M.Sc pada Rakyat Oposisi  adanya terjadi perubahan nilai kontrak pekerjaan.

Dijelaskan DR Ir Muhammad  Rizal M.Sc  Pekerjaan Break Water Tirtamaya  dari kontral awal Rp 7.917.000.000.- dikurang dari   nilai kontrak akhir  sebesar Rp 7.755.965.000,-.sehingga terjadi perbedaan selisih uang  kontrak lebih Rp 150 juta kemana uang tersebut ? Terlihat dalam papan proyek pekerjaan yang dilaksanakan kedua kontraktor diatas secara jelas bahwa nilai kontrak Rp 7.917.000.000.- sesuai dengan SPK kenapa terjadi perubahan inilah salah satu bukti kecurangan para oknum Kepala BBWSC Cisanggarung Cirebon Priyo Sambodo 

Ironisnya baru beberapa bulan dibangun Kontraktor pelaksana PT Delima Agung Utama dan PT Polly Jasa Persada , sudah terjadi kerusakan badan break water .Hal inilah  menyebabkan beberapa Lembaga Swadaya Masyarakat   Garuda  , LSM Aliansi Pemantau Korupsi (APK) dan Aktivitas Jurnalistik Independen Indonesia (AJII)   hingga sekarang masih tetap menyoroti break water Tirtamaya,karena nilai anggarannya cukup besar .

 Semakin jelas  penyimpangan yang dilaksanakan kontraktor di lapangan .Karena tidak menutup kemungkinan diduga melibatkan antara kontraktor ,konsultan dan Satker BBWS  Cimanuk Cisanggarung  Nana Supriyatna diduga rekayasa laporan pekerjaaan selesai seratus persen namun kenyataan dilapangan banyak  temuan pekerjaan rusak. 

Hal itu terlihat beberapa item pekerjaan rusak hal Ini diperkirakan sejumlah LSM diatas adanya kesalahan teknis , dan kurangnya pengawasan dari tim Direksi ,konsultan dan Satker BBWS Cimanuk Cisanggarung Cirebon.sehingga hasil pembangunan break water rusak di lapangan.

Hal itu dapat rugikan keuangan Negara besar,dengan harapan bahwa dibangunnya break water tersebut gun mengantisipasi  terjadinya abrasi pantai tirtamaya,karena dari tahun ke tahun semakin kritis.Karena selama ini  pantai Tritamaya sudah terkikis karena tingginya dampak abrasi gelombang laut cukup tinggi.

Sementara menurut pengamatan  Sekretaris Jenderasl Aliansi Pemantau Korupsi “Morassdi “ pada Rakyat Oposisi ,tidak ada pengaruh walaupun kontraktor tersebut membuat dukungan sejumlah 72 orang  dari warga Desa Juntikedokan Kecamatan Juntinyuat terkait pembangunan Break Water Tirtamaya.Proses hukum tidak ada dukung mendukung yang dilihat aparatur penegak hukum  tingkat masalah dan bukti dugaan korupsi  dugaan penyimpangan pembangunan tersebut.(is/ras)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar