60 Pengusaha Dari HIPMI Lawatan AS
Jakarta -"kba- ajiinews"
Pengusaha dan investor Amerika Serikat (AS) berharap pemerintah Indonesia bisa menyealesaikan persoalan inefisiensi dalam bisnis dan industri, terutama terkait dengan birokrasi dan minimnya fasilitas infrastruktur.
"Mereka rata-rata berharap Indonesia bisa menyelesaikan ini," kata Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Erwin Aksa di Jakarta, Jum'at (17/12).
Erwin menyampaikan hal ini setelah mengadakan lawatan dagang selama dua minggu ke negara Paman Sam dan bertemu dengan kalangan pengusaha dan investor di sana. Menurut Erwin pengusaha dan investor melihat potensi sumber daya alam, manusia dan kualitas produk lokal lebih unggul jika dibandingkan dengan Cina.
Namun persoalan infrastruktur dinilai menjadi salah satu hambatan. Selain itu, kalangan bisnis Amerika juga mempertanyakan jaminan pasokan listrik untuk industri. Indonesia juga dinilai kurang melakukan promosi produk usaha kecil menengah, meskipun Amerika adalah pasar yang potensial terutama bagi produk-produk seperti sepatu, perabot, ikan, kerang, barang kayu, moluska, pakaian, dan lainnya.
"Bila promosi dan misi dagang business to business kurang dilakukan, beberapa negara ASEAN yang gencar memasuki AS seperti Kamboja dan Vietnam akan mendahului Indonesia," kata Erwin.
HIPMI bersama 60 pengusaha mengunjungi Amerika dalam lawatan HIPMI-US Trade Mission 2010. Rombongan pengusaha Indonesia yang berasal dari sektor properti, konstruksi, pertambangan, keuangan dan lain-lain bertemu dengan 100 pengusaha dan investor di lima kota besar yaitu San Francisco, Los Angeles, Las Vegas, Washington DC dan New York.
Erwin mengatakan kedatangan Presiden AS Barrack Obama pada awal November lalu meningkatkan minat dan antusiasme pengusaha Amerika untuk berinvestasi di Indonesia. Hal ini terbukti dari banyaknya kesepakatan dagang maupun investasi business to business di antara kedua pihak hampir di setiap kota yang dikunjungi-sumber tempo interaktip.//kba-ajiinews//.
KARTIKA CHANDRA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar