Sabtu, 15 Januari 2011

Amerika Pertahankan Ekonomi Gaza

Yerusalem-"kba-GALAKNEWS"

Bocoran terbaru WikiLeaks berisi tentang cengkreman Israel atas Jalur Gaza. Menurut kawat diplomatik Amerika Serikat yang dipublikasikan harian Norwegia edisi Rabu, Israel bilang kepada para pejabat Amerika Serikat pada 2008 bakal menjaga ekonomi Gaza di “tubir kehancuran” sambil menghindari krisis kemanusaan.

Tiga kawat dikutip koran Aftenposten, yang disebutkan memiliki semua kawat diplomatik Amerika Serikat berjumlah 250 ribu yang dibocorkan oleh WikiLeaks, menunjukkan bahwa Israel terus menjaga Kedutaan Amerika di Tel Aviv diarahkan atas krtik-kritik secara internasional blokade atas Jalur Gaza.

Wilayah yang dihuni 1,3 juta rakyat Palestina, dikuasai oleh kelompok Islamis Hamas, yang dikucilkan oleh Barat atas penoalakannya menerima eksistensi Israel, didesak mengakhiri kekersan atau menerima kesepakatan perdamaian sementara Israel-Palestina.

“Sebagai bagian dari rencana menyeluruh embargo terhadap Gaza, para pejabat Israel telah memastikannya kepada (pejabat bidang ekonomi kedutaan Amerika Serikat) berkali-kali bahwa mereka berniat mempertahankan ekonomi Gaza terpuruk tana cukup mendorongnya melewati pinggir,” demikian salah satu kawat yang bocor itu.

Israel rupanya sengaja ingin “mencekik” Gaza. Disebutkan Israel ingin ekonomi kawasan pesisir tersebut “berfungsi tetap pada kemungkinan level terendah dengan menghindari krisis bencana kemanusiaan”, demikian kawat tertanggal 3 November 2008.

Dalam sebuah pidato pada Januari 2008, Perdana Menteri Israel Ehud Olmert kalai itu membantah bahwa kebijakan, yang mulai diperlonggar setelah desakan internasional atas penyerbuan mematikan Mei tahun lalua atas sebuah kapal bantuan berbendera Turki mendobrak blokade.

“Kami tak akan menyerang suplai makanan untuk anak-anak, pengobatan buat mereka yang membutuhkannya dan kepada institusi-institusi yang telah menyelamatkan nyawa,” imbuh Olmert saat itu.sumber tempo interaktif.Reuters | dwi arjanto -//kba.ajiinews/galaknews//

Reuters | dwi arjanto

Tidak ada komentar:

Posting Komentar