Ketua PKBM Mandiri Berharap Dibekalai
Keterampilan
Ketua PKBM Mandiri, Amirudin, S.IP
INDRAMAYU, kba.ajiinews
Pusat Kegiatan Belajar
Mengajar (PKBM) mandiri untuk PKBM sendiri hanya sepuluh kelompok. Menurutnya
Ketua PKBM Mandiri, Amirudin, S.IP kepada kba ajiinews baru-baru ini
menjelaskan bahwa untuk program KF Kabupaten.
Menjelaskan memang dapat dan sudah
dilaksanakan walaupun dananya belum cair, artinya cair itu kami hanya
mengkordinir tutor untuk PKBM sendiri hanya sepuluh tutor (sepuluh kelompok).
Sementara dananya juga tidak ada
dana yang lain. Saya sebagai Ketua PKBM juga tidak dianggarkan, tidak ada
honor, tidak ada transport. Yang hanya transport itu hanya tutor saja. Tutor
perbulan dan itu sudah dilaksanakan sejak bulan Juli dan sekarang ini ya sudah
selesai karena sudah lima bulan, enam bulan sekarang. Tapi untuk lembaga yang
lain saya tidak pahami, tidak tau artinya mengurusi sendiri-sendiri.
Jadi sudah di monitoring
oleh Kabupaten. ATK nya juga tidak beli kemana-mana tau dikirim oleh Dinas.
Dalam hal ini PLS sudah dikirim dan kita tinggal melaksanakan saja supaya tidak
punya beban. Artinya kalau PKBM saya dan sudah cair ataupun tidak cair ini
merupakan suatu kewajiban kita untuk
melaksanakan kegiatan itu.
Dana dari APBD Tahun 2013 untuk transport saja
dan pencairannya di Rapel hanya 6 bulan dikurangi pajak. Pembelajarannya
Calistung sepuluh kelompok berarti 100
orang.Amirudin berharap untuk kedepannya inikan sebagai pengganti pemberantas
buta aksara.
Saya dari PKBM Mandiri
berharap ada tindak lanjut setelah dilaksanakan pembelajaran yang 100 orang.
Tindak selanjutnya harus ada pembelajaran kembali yang berorientasi kepada
ketrampilannya ini kan baru Calistung (Membaca, Menulis dan Berhitung) saja.
Setelah ini kan dapat
SUKMA (Surat Keterangan Melek Aksara) karena masyarakat yang kami didik itu ya
bagaimana juga diajari selama 6 bulan, sedikitnya bisa membaca, menulis, kalau
full seperti anak sekolah ga mungkin.
Maka kami berharap dan kami sudah
menyampaikan hal itu kepada Kabid yang membidangi itu pada intinya 100 orang
ini diberi ketrampilan supaya belajar sudah bisa, ketrampilannya juga harus
ada, mudah-mudahan kalau diberi ketrampilan punya bekal untuk hidup berekonomi.
Ujarnya. (M.
Karmani Syah/ras)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar