Minggu, 09 Desember 2012

PROYEK PEMBANGUNAN REHABILITASI JARINGAN TAMBAK DIDUGA ASAL JADI…?



PROYEK PEMBANGUNAN REHABILITASI JARINGAN TAMBAK DIDUGA ASAL JADI…?
Oleh : Masana Wartawan “kba.ajiinews”
Indramayu,kba ajiinews
    Kementrian PU Direktorat Jendral Sumber Daya Air dalam paket rehabilitasi jaringan tambak dengan anggaran APBN Tahun 2012,nilai  Rp 3,9 Milyar lebih untuk pembangunan didesa Babadan Kecamatan Sindang Kabupaten Indramayu terkesan asal jadi, diduga tidak sesuai dengan RAB;
    Berdasarkan  pemantoan  dilapangan   terindikasi  dalam pelaksanaan   pekerjaan proyek, tentang pemakaian bahan matrial yg digunakan  kontraktor ,diantaranya : mengenai  bahan matrial batu merah .Bahan tersebut yang dipasang dalam  pelaksanaan pekerjaan penyenderan saluran irigasi.,penggunaan semen hanya 1 sak dalam 3 Molen.
Molen  mesin pengggiling itu diduga  tidak sesuai dengan mutu pekerjaan di lapangan.Sedangkan,pemasangan batu menggunakan pasir gunung,begitu juga dalam pekerjaan pengerasan jalan ditemukan tidak ada batu dasar hanya batu sirtu saja dan penggalian hanya kurang dari 40 cm,ditegaskan oleh salah satu pekerja proyek tersebut.Selain itu pihak PT Taruna Putra Pertiwi Diduga Gunakan Bahan Material Di bawah Standar,sehingga proyek pembangunan rehabilitasi  jaringan tambak  diduga asal jadi  Jelas sumber Rakyat Oposisi.
     Menyikapi pelaksanaan proyek pembangunan didesa Babadan Kecamatan Sindang  terkesan asal-asalan  jelas Sarjim .warga Ditegaskan lebih lanjut  ujar Sarjim  kecewa dengan pelaksanaan proyek pembangunan didesanya ,yang dilaksanakan oleh PT TARUNA PUTRA PERTIWI.
Karena dilihat nilai  anggaran APBN lebih dari  Rp 3  miliar ,namun pelaksanan pekerjaan tersebut , baik pemasangan batu maupun bahan material yang digunakan sangat  dibawah standar diduga tidak sesuai dengan  bestek yang ada .
Sehingga dikuatirkan mutu pekerjaan dan hasilnya pun sangat jauh berbeda dibandingkan dengan desa –desa yang lain di kecamatan Sindang dan Kecamatan Pasekan .Padahal paket pekerjaan itu sama, Lebih lanjut dijelaskan  Sarjim  bahwa  dalam  pelaksanaan pekerjaan tersebut warga setempat dirugikan tentang  .
Karena terjadi kerusakan  jalan, senderan lama ,pipa saluran petani ke sawah yang tersumbat serta akses jalan menuju desa yang baru di bangun beberapa bulan yang lalu karena hilir mudik kendaraan proyek  tersebut.Terutama alat berat ,truk pengangkut bahan material,hal itu sudah pernah kami sampaikan kepada pelaksana proyek dilapangan agar sarana prasarana yang rusak untuk diperbaiki kembali agar jangan merugikan masyarakat setempat,akan tetapi sepertinya pihak pelaksana tidak merespon aspirasi masyarakat.
     Hal senada juga disampaikan oleh Hata Sekda LSM LIRA (Lumbung Informasi Rakyat) Kabupaten Indramayu, menyikapi keluhan dan kekecewaan warga masyarakat desa Babadan. Hasil Temuan dilapangan,diduga pekerjaan tidak sesuai dengan RAB,Kami sebagai lembaga kontrol sosial akan melakukan kontrol dan pengawasan pekerjaan proyek yang bersumber dari anggaran APBN dikabupaten Indramayu.
 Terkait dengan keluhan dan kekecewaan masyarakat setempat jelas Hata   berdasarkan hasil investigasi tim Lira di lapangan  tentang pekerjaan proyek yang di tangani oleh PT TARUNA PUTRA PERTIWI diduga terindikasi kurangnya pengawasan pihak tim Direksi,Pengawas dan Konsultan di lapanagan.Sehingga diduiga terjadi kerugian Negara ini patut dipertanyakan jelas Sekda L:ira pada Rakyat Oposisi.Lebih lanjut ditegaskan dari  hasil temuan tersebut ,kami akan melaporkan kepada insitusi atau lembaga terkait dalam hal pembangunan proyek didesa babadan Kecamatan Sindang yang pelaksananya adalah PT TARUNA PUTRA PERTIWI alamat,Kecapi Mas Boulevard no:7 Cirebon,.Pekerjaan yang ditangani kontraktor tersebut  diduga tidak sesuai dengan RAB  terindikasi keuangan Negara dirugikan tegasnya.
     Di temui dilapangan  pengawas  pelaksana pekerjaan proyek bernama Deni  menjelaskan pada tim “ajiinews “,saat  dikompirmasi menyampaikan kami hanya melakukan pekerjaan sesuai dengan perintah perusahaan .Yaitu mengawasi pekerja saja,mengenai mutu bahan material batu untuk penyenderan  kami sangat kesulitan mencari batu, pasang dengan mutu yang baik .
Karena dengan banyaknya proyek pekerjaan yang menggunakan bahan material yang sama hingga harus berebut dan antri ,sedangkan pelaksanaan pemasangan batu harus sesuai target atau waktu yang ditentukan pihak perusahaan .Sehingga kami terpaksa memakai bahan material batu yang agak mudah didapat.Lebih lanjut dijelaskan oleh Deni ,apapun alasannya kualitas mutu pekerjaan harus diutamakan dan sesuai dengan RAB apalagi proyek  tersebut  dengan nilai miliaran dan menggunakan APBN .Hal ini   jelas akan rugikan keuangan Negara dan masyarakat didesa tersebut. (masana- kba.ajiinews)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar