PROYEK
PEMBANGUNAN REHABILITASI JARINGAN TAMBAK DIDUGA ASAL JADI…?
Oleh : Masana Wartawan “kba.ajiinews”
Indramayu,kba
ajiinews
Kementrian PU Direktorat Jendral Sumber
Daya Air dalam paket rehabilitasi jaringan tambak dengan anggaran APBN Tahun
2012,nilai Rp 3,9 Milyar lebih untuk
pembangunan didesa Babadan Kecamatan Sindang Kabupaten Indramayu terkesan asal
jadi, diduga tidak sesuai dengan RAB;
Berdasarkan
pemantoan dilapangan terindikasi
dalam pelaksanaan pekerjaan proyek, tentang pemakaian bahan
matrial yg digunakan kontraktor
,diantaranya : mengenai bahan matrial
batu merah .Bahan tersebut yang dipasang dalam pelaksanaan pekerjaan penyenderan saluran
irigasi.,penggunaan semen hanya 1 sak dalam 3 Molen.
Molen mesin pengggiling itu diduga tidak sesuai dengan mutu pekerjaan di
lapangan.Sedangkan,pemasangan batu menggunakan pasir gunung,begitu juga dalam
pekerjaan pengerasan jalan ditemukan tidak ada batu dasar hanya batu sirtu saja
dan penggalian hanya kurang dari 40 cm,ditegaskan oleh salah satu pekerja
proyek tersebut.Selain itu pihak PT Taruna Putra Pertiwi Diduga Gunakan
Bahan Material Di bawah Standar,sehingga proyek pembangunan rehabilitasi jaringan tambak diduga asal jadi Jelas sumber Rakyat Oposisi.
Menyikapi pelaksanaan proyek pembangunan
didesa Babadan Kecamatan Sindang terkesan asal-asalan jelas Sarjim .warga Ditegaskan lebih
lanjut ujar Sarjim kecewa dengan pelaksanaan proyek pembangunan
didesanya ,yang dilaksanakan oleh PT TARUNA PUTRA PERTIWI.
Karena
dilihat nilai anggaran APBN lebih dari Rp 3
miliar ,namun pelaksanan pekerjaan tersebut , baik pemasangan batu
maupun bahan material yang digunakan sangat dibawah standar diduga tidak sesuai dengan bestek yang ada .
Sehingga
dikuatirkan mutu pekerjaan dan hasilnya pun sangat jauh berbeda dibandingkan
dengan desa –desa yang lain di kecamatan Sindang dan Kecamatan Pasekan .Padahal
paket pekerjaan itu sama, Lebih lanjut dijelaskan Sarjim
bahwa dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut warga setempat
dirugikan tentang .
Karena
terjadi kerusakan jalan, senderan lama ,pipa
saluran petani ke sawah yang tersumbat serta akses jalan menuju desa yang baru
di bangun beberapa bulan yang lalu karena hilir mudik kendaraan proyek tersebut.Terutama alat berat ,truk pengangkut
bahan material,hal itu sudah pernah kami sampaikan kepada pelaksana proyek
dilapangan agar sarana prasarana yang rusak untuk diperbaiki kembali agar
jangan merugikan masyarakat setempat,akan tetapi sepertinya pihak pelaksana
tidak merespon aspirasi masyarakat.
Hal senada juga disampaikan oleh Hata
Sekda LSM LIRA (Lumbung Informasi Rakyat) Kabupaten Indramayu, menyikapi
keluhan dan kekecewaan warga masyarakat desa Babadan. Hasil Temuan
dilapangan,diduga pekerjaan tidak sesuai dengan RAB,Kami sebagai lembaga
kontrol sosial akan melakukan kontrol dan pengawasan pekerjaan proyek yang
bersumber dari anggaran APBN dikabupaten Indramayu.
Terkait dengan keluhan dan kekecewaan
masyarakat setempat jelas Hata berdasarkan hasil investigasi tim Lira di
lapangan tentang pekerjaan proyek yang
di tangani oleh PT TARUNA PUTRA PERTIWI diduga terindikasi kurangnya pengawasan
pihak tim Direksi,Pengawas dan Konsultan di lapanagan.Sehingga diduiga terjadi
kerugian Negara ini patut dipertanyakan jelas Sekda L:ira pada Rakyat
Oposisi.Lebih lanjut ditegaskan dari hasil
temuan tersebut ,kami akan melaporkan kepada insitusi atau lembaga terkait
dalam hal pembangunan proyek didesa babadan Kecamatan Sindang yang pelaksananya
adalah PT TARUNA PUTRA PERTIWI alamat,Kecapi Mas Boulevard no:7 Cirebon,.Pekerjaan
yang ditangani kontraktor tersebut diduga
tidak sesuai dengan RAB terindikasi
keuangan Negara dirugikan tegasnya.
Di
temui dilapangan pengawas pelaksana pekerjaan proyek bernama Deni menjelaskan pada tim “ajiinews “,saat dikompirmasi menyampaikan kami hanya melakukan
pekerjaan sesuai dengan perintah perusahaan .Yaitu mengawasi pekerja
saja,mengenai mutu bahan material batu untuk penyenderan kami sangat kesulitan mencari batu, pasang
dengan mutu yang baik .
Karena
dengan banyaknya proyek pekerjaan yang menggunakan bahan material yang sama
hingga harus berebut dan antri ,sedangkan pelaksanaan pemasangan batu harus
sesuai target atau waktu yang ditentukan pihak perusahaan .Sehingga kami
terpaksa memakai bahan material batu yang agak mudah didapat.Lebih lanjut dijelaskan
oleh Deni ,apapun alasannya kualitas mutu pekerjaan harus diutamakan dan sesuai
dengan RAB apalagi proyek tersebut dengan nilai miliaran dan menggunakan APBN .Hal
ini jelas akan rugikan keuangan Negara dan
masyarakat didesa tersebut. (masana- kba.ajiinews)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar