Pencapresan Ani Yudhoyono Langkah Promosi Sang Istri
Jakarta -//ajiinews/
Bagi orang awam, Pemilu Presiden 2014 masih lama, 3,5 tahun lagi. Tapi, bagi politisi, durasi waktu itu tidak cukup panjang untuk mempersiapkan calon presiden (capres). Perhatikan adu pernyataan sejumlah politisi soal capres ini. Cukup seru, meskipun di antara mereka mencoba menahan diri.
Ruhut Sitompul dengan suara keras mempromosikan Ani Yudhoyono, istri Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Kelebihan dan kekuatan Ani dikemukakan secara gamblang, sampai-sampai dia bilang tidak ada calon lain yang bisa menandingi kehebatan putri Jenderal Sarwo Edhie Wibowo itu.
Meskipun Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum memperingatkan agar para politisi tidak menghabiskan waktu untuk membicarakan Pemilu 2014, toh Ruhut tetap getol mempromosikan Ani Yudhoyono. Harap diingat, Ruhut adalah juru bicara resmi Partai Demokrat. Tentu tidak salah bila orang menganggap suara Ruhut adalah suara partai. Apalagi Anas tidak pernah langsung menegurnya.
Nama Ani Yudhoyono sudah hampir dua pekan ini menghiasi media sebagai capres yang akan diusung Partai Demokrat. Berbeda dengan waktu-waktu sebelumnya, kali ini SBY diam saja. Dia tidak mencegah para politisi Partai Demokrat untuk mempromosikan istrinya.
Apakah itu pertanda bahwa SBY dan Partai Demokrat mulai bersungguh-sungguh menyiapkan Ani Yudhoyono untuk bertarung dalam Pemilu Presiden 2014 nanti? Sekali lagi, waktu begitu cepat bagi politisi untuk menghadapi pemilu. Siapa kalah start, jangan berharap menang.
Perhatikan kembali pengakuan orang-orang dekat SBY: beberapa hari setelah dilantik menjadi presiden pada Oktober 2004, yang dilakukan SBY adalah mempersiapkan diri untuk memenangkan Pemilu 2009. Hasilnya sudah sama-sama diketahui, dia terpilih kembali dengan satu putaran.
Tentu saja kisah sukses memenangkan kembali pemilu itu jadi pelajaran penting. Apalagi medan pertarungan Pemilu 2014 semakin berat bagi siapapun yang akan didukung oleh SBY dan diajukan Partai Demokrat.
Pertama, masa kekuasaan SBY dan Partai Demokrat selama 10 tahun terakhir, tentu menimbulkan kebosanan politik sekaligus menaikkan ambisi lawan-lawan politiknya. Kedua, Pemilu 2014 disebut-sebut sebagai momen pergantian generasi, sehingga siapapun calon dari generasi lama akan mengalami banyak tantangan.
Nah, pada titik inilah perlu dilihat keseriusan SBY dan Partai Demokrat dalam mencalonkan Ani Yudhoyono.
Agresivitas Partai Golkar dan Aburizal Bakrie dalam mempromosikan diri untuk menjadi calon presiden mendatang, adalah faktor penting. Demikian juga dengan kampanye PDIP atas Puan Maharani.
Sementara itu, SBY dan Partai Demokrat juga tidak bisa menutup mata dengan kesungguhan para pendukung Sri Mulyani, mantan Menteri Keuangan, yang populeritasnya sempat melambung saat pembahasan skandal Bank Century. Memang Sri Mulyani bukan tokoh partai, tetapi bukankah hal yang sama juga terjadi pada diri SBY menjelang Pemilu 2004.
Jadi, mumpung lawan atau calon lawan belum banyak bergerak, promosi Ani Yudhoyono harus dimulai. Setidaknya, semakin cepat hasil test the water diketahui, semakin jelas jalan yang harus dilewati sumber dwyiknews(diks/iy)-//kba-ajiinews/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar